Nama : MAY SISKA DEBORA
Npm : 126211426
Kelas : 5A
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO
1.
Tataran
Fonologi
-
Pengurangan
fonem /r/
Bentuk
tidak baku : gubenur
Bentuk
baku : gubernur
Pada
pidato Presiden SBY terdapat kesalahan berbahasa yaitu pada pelafalan kata
gubenur. Seharusnya kata gubenur dilafalkan dengan menggunakan fonem /r/
menjadi gubernur. Sebab didalam KBBI kata gubernur memiliki arti kepala pemerintah tingkat provinsi; kepala
pemerintahan daerah tingkat.
-
Perubahan
fonem /a/ menjadi /e/
Bentuk
tidak baku : partei
Bentuk
baku : partai
Pada
pidato Presiden SBY terdapat kesalahan berbahasa yaitu perubahan fonem /a/
menjadi /e/ dari kata partai. Seharusnya
kata partai dilafalkan dengan benar, tetapi dalam pidato itu dilafalkan menjadi
partei.
2.
Tataran
Sintaksis
-
Penggunaan
istilah asing
Bentuk
tidak baku : Para folding
fathers
Bentuk
baku : kumpulan para Bapak
Pada
pidatonya, Presiden SBY mencampurkan antara bahasa Indonesia dengan bahasa
Inggris yaitu “Para Foldings Fathers”. Folding Fathers adalah kumpulan Bapak,
seharusnya Bapak SBY tidak mencampurkan bahasa keduanya sebab akan membuat
kesalahan dalam suatu bahasa.
3.
Tataran
morfologi
-
Penghilangan
afiks se-,
Bentuk
tidak baku : mestinya
Bentuk
baku : semestinya
Pada
pidatonya, presiden SBY menghilangkan imbuhan yang seharusnya digunakan pada kata semestinya.
Sebaiknya afiks se-, digunakan pada kata tersebut agar tidak menimbulkan
kesalahan berbahasa. Pada KBBI kata semestinya bermakna seharusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar